#7 Manusia Harimau
Explore tagged Tumblr posts
Text
Yang Mendahului Zaman
Namanya merbak dari tanah minang hingga Semenanjung Malaya. Dari telinga Soekarno hingga rakyat kecil di bumi nusantara, ia terkenal sebagai orang yang gigih dan cerdas dalam upaya mencerdaskan bangsa. Dia adalah Syekhah Rahmah El-Yunisiyah.
Seorang perempuan yang patut menjadi teladan bagi kaum perempuan masa kini, karena memiliki prinsip yang tegas dalam menjaga nilai-nilai Islam, terutama menjaga marwah perempuan. Seseorang yang berani mengancam petinggi militer jepang karena menculik gadis-gadis minang, menghindarkan calon-calon ibu bangsa itu ternodai hanya untuk pemuas nafsu para penjajah jepang belaka.
Seseorang yang berani mengambil komando tentara rakyat dalam menghadapi agresi militer belanda. Dengan gigih melakukan perang gerilya untuk menjaga kemerdekaan yang didapat dari pengorbanan darah para syuhada.
Senantiasa memiliki niat mulia untuk mendakwahkan Islam tanpa perlu menghabiskan waktu berdebat atas perbedaan. Memulai dengan langkah pembaruan pendidikan dengan membangun sekolah diniyah putri, dengan tujuan untuk mencerdaskan para ibu dan calon generasi umat mendatang.
Satu pelajaran yang paling berkesan bagi saya pribadi, adalah ketabahan yang dimilikinya saat membangun sekolah diniyah dari nol dengan harta bendanya. Sampai malapetaka hadir, bencana gempa melanda Negeri Minang kala itu. Rumah-rumah rata, masjid surau juga hancur begitu pula sekolah yang ia bangun rubuh bersamaan dengan semangatnya.
Namun, Rahmah bukanlah orang yang pantang menyerah. Ia kembali kumpulkan para guru dan murid-murid, bahu membahu memperbaiki apa yang bisa diperbaiki. Lalu selanjutnya, bergerilya kesana kemari untuk meminta bantuan kepada Raja-Raja Melayu untuk menyelamatkan aset penting umat ini.
Dalam hati beliau selalu meyakini tentang Firman Allah Surat Muhammad Ayat 7 :
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Maka, dalam berdakwah ini sejauh mana pengorbanan yang sudah kita diberikan. Akankah kita mengeluh dengan kesulitan yang dihadapi. Dari kurangnya dana, sedikitnya orang, dan banyaknya musuh yang menyerang.
Syekhah Rahmah El-Yunusiah setidaknya dapat memberi pelajaran bagi kita. Seorang perempuan hebat dimasanya dengan kiprah kepemimpinan dan cita-cita dakwahnya, sudah menjadi tugas seorang Dai/daiyah berkontribusi dengan apa yang ia miliki dengan tekad yang kuat serta selalu minta pertolongan dari Allah.
Bagaimana aktivis dakwah hari yang terlalu banyak mengeluh dengan aktivitasnya. Terasa penat dengan syuro-syuro yang dijalani. Lalu banyak diantaranya yang mabuk dalam virus merah jambu hingga lupa dengan tujuan aslinya.
Dakwah itu bukan soal eksistensi, namun tentang kontribusi. Dakwah harus berdampak, dan agen dakwah harus bisa mentransformasikan masyarakat menuju madani, dimulai dari hal kecil.
Sekolah Diniyah Putri dan pengaruhnya semakin dalam akarnya, meskipun Rahmah sudah tidak ada. Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.
Saya yakin di dalam umat ini akan muncul Rahmah-Rahmah baru untuk menyongsong dan mempersiapkan generasi terbaik umat.
Kita tunggu, biarkan sejarah yang bicara.
Surakarta, 28 Jumadil Awwal 1442 H
.
@abanurkholik
34 notes
·
View notes
Text
Day #6
AKU
Write 30 facts about yourself
Ini seolah ajang perkenalan dengan aku menyebutkan fakta tentangku. Tetapi tidak tahu berkenalan dengan siapa, hahaha. It's OK, here we go!
1. Namaku Akmala Mutia Hanifa. Bentar, aku seneng banget sama namaku, karena selain artinya, kata "Akmala" jarang ada yang nyamain. Kebanyakan "Akmal" atau "Akmalia". Hahaha penting banget ya diomongin?
2. Aku lahir di Kota yang disebut "Sunrise of Java" yakni sebuah Kota di ujung pulau Jawa Timur, yang memiliki banyak sejarah kelam kehidupan. Banyuwangi. Namun dilain sisi Kota ini amat kubanggakan. Ya! Tentu saja.
3. Aku sudah senang menulis sejak pertama kali Ayah mengajakku ke toko buku. Di sana aku membeli sebuah notebook kecil bersampul boneka beruang yang kemudian kunamai, "Diare Mutia". Waktu itu TK ya jadi aku nyebut diary dan diare itu satu makna:)) Hehehe maafkeun belum ngerti.
4. Aku TK di TK Dewi Sartika Banyuwangi Kota dan menjadi siswi berhijab yang pertama. Waktu itu aku dimomong sama seorang ibu yang kusebut Mak Tik, karena Ayah dan Umiku sibuk bekerja. Waktu TK aku pendiem banget kayak tembok. Digetog aja gak ngomong.
5. Aku SD di SDN 04 Kebaman, di Srono. Srono adalah salah satu kecamatan di Banyuwangi bagian, apaya, tengahlah gak ujung-ujung banget. Tapi jaraknya 30 menit dari Banyuwangi Kota. Kami pindah sejak aku masuk SD dari Banyuwangi Kota ke Srono, karena pekerjaan orang tua.
6. Di SD, aku juga jadi siswi pelopor pertama pemakai hijab. Aku memakai jilbab sendiri di antara semua siswi, yang kala itu kebanyakan yang berkerudung pastilah guru wanita. Karena bukan SD islam, maka hal itu sangat "waw" buatku. Apalagi aku sering disangka botak sama teman-teman karena pakai kerudung sendiri.
Namanya anak SD, sempat beberapa kali aku merayu Umi untuk melepas hijab saja. Aku pernah ingin seperti teman perempuan lain yang rambutnya dikucir dua. Di kepang sepuluh. Di jepit. Di kucir satu yang tinggi banget trus ada kuciran didalam kuciran. Ah begitulah pokoknya.
Setelah lulus dari sana, baru aku tahu efek dari "hijab-an" ku itu apa. Ah, MasyaAllah. Saat ini SD-ku itu malah didominasi oleh siswi berhijab. Alhamdulillaah ya?
7. Setelah lulus SD, aku MTS di Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Sebuah sekolah kader yang membuatku mengenal akan banyak hal. Memenuhi catatan pengalaman masa remajaku. Bila dikatakan, aku amat bersyukur pernah menimba ilmu di sana. Namun, yang sangat disayangkan, setelah tiga tahun aku harus pindah dan kembali ke Banyuwangi karena harus menemani Umiku yang saat itu sakit.
8. Masuk SMA, aku sekolah di MAN Srono yang sekarang disebut Man 3 Banyuwangi. Menjadi alasan terbesar kenapa akhirnya sekolah di sana, karena umiku mengajar di sana, hihihi. Sebuah sekolah yang tidak jauh dari rumahku. Alias, deket banget. Saking deketnya sampai aku sering diceramahin guru ketertiban karena datang terlambat. Memang gitu ya manusia? Suka menganggap enteng.
Astagfirullah, tobat.
9. Lulus dari MAN, aku keliling pulau Jawa buat nyari persinggahan yang pas. Waktu itu disarankan untuk belajar tahfidz dulu sebelum kuliah, akhirnya daftar dan test di Jogja. Gak keterima. Lalu terbang ke Bandung untuk daftar dan test juga. Tetap belum rezekiku:') sempat daftar dan test di Malang juga, sama aja gak diterima hehehe. Akhirnya dapat setelah tetap terus berjuang. Sebuah pondok tahfidz di Sukabumi.
10. Setelah dari Sukabumi aku daftar kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jember. Mengambil jurusan HKI. Sampai sekarang ini.
11. Aku memiliki dua orang teman paling legend, sejak SD. Hingga saat ini, walau pun jarang bertemu. Tapi aku gitu, tipe orang yang bisa sahabatan bertahun-tahun.
12. Selain dua orang teman tadi, aku mengerti mengapa aku sempat terbang ke sana ke mari dan ditolak mulu. Karena di tengah itu aku dikenalkan dengan orang-orang yang selalu ada di setiap dukaku.
Aku menganggap ini sebagai bentuk pertolongan dari-Nya. Setiap aku sedih, Dia menghiburku melalui orang-orang yang kusebut sobat karibku. Orang-orang ini sering aku tag di instagram, hahahaha!
13. Aku gengsian. Tapi ada saat dimana aku dapat mengalahkan egoku yang lagi besar-besarnya, dan hasilnya, aman kok.
14. Aku suka kucing, yang berbulu.
15. Oh iya, dulu punya pengalaman organisasi waktu MTs, Tapak Suci. Selain jadi pengurus, waktu itu pernah ikut lomba untuk pertama kalinya tanding lawan kakak kelas, pas kena tendangan harimau aku jatuh. Gila, sakitnya sih gak seberapa. Tapi malunya itu loh.
16. Waktu di MAN, dua tahun jadi pengurus OSIS. Seru banget, banyak hal yang gak terlupakan. Gak bisa disebut satu-persatu. Terlebih dari banyak itu, yang terpenting adalah apa yang telah aku dapatkan.
17. Pertama kali baca novel fiksi, karya Tere Liye judulnya Moga Bunda disayang Allah. Itu pun karena dipinjemin Hani waktu MTs.
18. Aku suka puisi-puisinya pak Sapardi.
19. Aku suka bikin puisi. Tapi kebanyakan disimpen dan dibaca sendiri.
20. Aku suka baca buku sirah Nabi. Kisah sahabat Nabi. Dan sejenisnya.
21. Aku suka mendengarkan ceramah tentang hari kiamat. Eh, maksudnya bukan suka yang pengen ketemu kiamat ya. Bukan. Hahaha tahulah maksudnya.
22. Aku suka roti. Cokelat, dan kue lapis.
23. Aku tipe orang yang sekalinya pede, bisa pede banget. Dan sebaliknya.
24. Aku takut gelap.
25. Aslinya aku pemalu dan pendiam. Tapi lihat saja, kalau link tulisan ini di share pasti pada protes sama point yang ini.
26. Aku bukan pemendam yang baik. Kudu berbagi, kudu cerita.
27. Aku adalah tempat bagi beberapa teman yang ingin menyimpan arsip kehidupannya. Sejak MTs, siapa-siapa yang mau curhat pasti menggunakan telingaku. Coba tanya, sejarah hidupnya si A, apa ya?
28. Aku gak suka sama orang yang suka unsend pesan. Siapa pun anda.
29. Aku sayang banget sama keluarga ini. Dari mulai Ayah, Umi, Kakak, Istrinya kakak, Adek, Keponakan, sampai akar-akarnya. Semua-muanya gak gengsi aku pelukin.
30. Aku suka seseorang yang aku banget. Tapi siapa? Hahaha.
Sekian!
29/20
9 notes
·
View notes
Text
4 April 2020
Harimau-harimau
Mungkin sebulan yang lalu, gua berhasil baca Harimau-Harimau nya Muchtar Lubis. Buku singkat, kata orang-orang bukunya berupa metafora bagaimana Soekarno memimpin Indonesia secara buta.
Bukunya bagus, singkat, gaya berceritanya juga sederhana dan rasanya mentah. Gua termasuk yang susah baca buku, karena lebih sering nonton hehe, tapi bukunya beres dibaca seminggu, karena memang cukup gabut waktu itu, sekalian menunggu sidang.
Kalau teringat tentang bukunya, jadi teringat bagaimana gambaran orang berladang di dalam hutan. Di rumah panggung, siap parang segala macam, punya persediaan pangan dan lain-lain dan ya balik ke rumah utama juga.
Karena sudah lama tidak nonton serial Jejak Petualang dan sejenisnya, ngebaca buku ini ngemantik memori lama tentang orang berladang di dalam hutan atau berkebun.
Gua dulu juga sempat ikut ngelakuin ini bareng bapak dan kakak cowok. Tidak sering, tapi ya cukup memorable buat gua ingat sampai sekarang.
Kalau ga salah gua kelas 2 atau 3, kakak gua kelas 7 atau 8, intinya dia SMP dan gua belum 50% selesai SD. Masa-masa itu orang tua lagi intens-intensnya suka berkebun, hehe.
Di rumah ada kebun mandiri, isinya sayur macem kacang panjang, sawi, kenduri, singkong, pisang, pepaya, mangga, jambu macem-macem yang kecil-kecil macem serai, jahe. Letaknya ada yang di depan rumah ada juga yang di belakang rumah. Sembari kebun ada juga empang dulu, lumayan sih, bibitnya beli sendiri, ditebar sekali dan sepertinya dia sustain sendiri.
Selain itu, ibu gua juga lagi hobi banget waktu itu ngecangkok bunga kertas dan tanam-tanam bunga hias lainnya. Ini emang hobi bawaan sekeluarga besar bapak, jadi ya keluarga-keluarga lain juga emang kayak gitu, alhasil saling pengaruh buat kebun-kebun kecil di rumah.
Nah, bapak punya satu tanah di daerah yang jauh dari rumah.
Yakk 25 kilo bung wkwk (baru cek pas ngetik ini).
Nah, di tanah itu bapak pengennya kita ngapain gitu. Alhasil, ngide buat dijadiin kebun jati dan kebun kakao. Tapi bung, 25 kilo tuh pegal juga ya, dan jalanan di sana buka halus rata kayak ibu kota ya.
Jadinya, akhir pekan bapak sering ke sana, sesekali bawa gua ama kakak gua. Gua ga ingat berapa kali gua ikut dibawa ke sana, kadang insist ikut, kadang ogah.
Tapi,
yang gua ingat, jalan masuk ke bagian yang dipunya bapak itu jauh lagi ke dalam hutan. Mungkin ada 1-2 kilo ke dalam (ga jauh ya ehehe) tapi untuk ditempuh di dalam hutan itu, track 1 kilo bisa beda rasanya. Hutannya masih hutan asli atau primer, nah mungkin membingungkan gimana ngebuka kebun di dalam hutan juga. Emang model tanamnya juga ga mangkas habis si hutannya, jadi pohon-pohonnya di tanam dan ya tetap mangkas juga.
Jadi emang gambarannya benar seperti di Harimau-Harimau.
Hahaha, jauh ya ngalor ngidul mau bilang kalau gua bisa ngebayangin jelas scenery di buku itu. Serius.
Seenak itu ngebayanginnya dulu. Masuk dari tempat naruh kendaraan itu jauh ke dalam, lantai tanah licin karena hujan atau embun, ngelewatin sungai, liat banyak hewan di lantai hutan, di pohon ada ular, biawak, atau bahkan kelabang.
Seru kalau dibayangkan sekilas, tapi capek asli dulu tiap akhir pekan, pergi Sabtu pagi, balik rumah Minggu siang atau sore, karena nginap di dalam hutan, ada rumah panggung yang memang dibuat buat nginap sehari-dua hari.
Yang paling gua inget dulu gua sempat benjol, karena kepentok bagian dari rumah panggung saat bantu-bantu mindahin bibit jati, dan ga sekali kepentoknya, ada beberapa kali ngulang kejadian kepentok itu, sampai bapak ama kakak gua bingung gua kenapa kok bisa kepentok mulu. Alhasil pulang dengan benjol.
Di lain waktu, gua pernah naik ke bagian gunung dari hutan itu bareng sepupu. Dan rada ngide, di atas ala-ala teriak-teriak, pas turun di bawah diceramahin abis-abisan soal jangan sembarangan berisik-berisik di hutan apalagi sampai naik ke bagian gunung hahaha.
Gua ga inget sih apa gua ada kena sesuatu setelah turun atau ngga, yang gua inget, pas naik di atas kena hujan lebat. Ga gunung-gunung banget, tapi emang curam sekali seingat gua, dan ya karena ini hutan primer, curam dan banyak pohon-pohon patahan juga tumbuhan rambat berduri, alhasil memang sedikit berdarah-darah dulu. Tapi seru, asli.
Selalu senang ngebayangin masuk ke hutan, banyak belukar, pohon, lantai nya licin, ngelewati sungai dan lain-lainnya.
Sebagai orang kampung, itu mungkin hal biasa, tapi karena sekarang tinggal lama di kota, ini jadi hal yang diinginkan sekali. Hidup sederhana, sustain dan lain-lain.
Jadi orang kota, ini perlu banyak penyesuaian, pun saya bukan orang kota banget, dan Bandung alhamdulillah masih banyak pohon di daerah tinggal saya.
Tapi, rasanya ada di dalam hutan emang sesuatu sih, walaupun sepanjang gua beranjak gede udah sangat jarang ke hutan, mungkin terakhir gua ke hutan pas kulap proeko, sisanya paling kalau balik rumah sekedar di kebun-kebun dekat rumah.
Mungkin rasanya serupa saat ke Jakarta dan ngeliat deretan gedung tinggi di daerah Jakpus Jaksel itu, masuk ke mall yang bisa bikin bingung jalan keluarnya di mana. Mungkin begitu kali ya.
Sama juga rasa kagum, takut, bahagia, sedih dan lain-lainnya. Kalau di kota, takut ditipu, dicopet dan lain-lain.
Kalau di hutan takut hewan buas, tersesat, hanyut dan lain-lain. Di Harimau-Harimau ketakutan terbesar akan Harimau muncul, tapi di saat yang sama hilang karena takut akan omongan orang muncul, takut dituduh, takut rahasianya terbongkar.
Di hutan, di kota, sama saja, kita manusia hidup dalam takut. Bedanya, di buku Muchtar Lubis kita dimakan Harimau.
Hehehe, maaf aneh, tapi memang rindu jalan-jalan di area rumah, bosan sekali di dalam kosan. Tapi ya, mau di manapun, kita tetap hidup dengan rahasia-rahasia dan rasa takut.
Bandung, 4 April 2020
1 note
·
View note
Text
Napak Tilasnya Bapak Saya !
Gambar 1 : Desa Air Keruh
Gambar 2 : Kue tat, kue bolu, dan kue bawang dalam satu piring.
Di siang hari yang tidak panas pun tidak hujan, saya bersama adik dan ibu diajak bapak untuk memenuhi undangan pesta kenalan bapak saya. Sebenarnya pestanya hari sabtu lalu, namun karena kami masih di Bekasi dan baru pulang hari minggu malam akhirnya baru bisa memenuhi undangan tersebut pada hari seninnya. Terlambat memang, tapi bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali ? Hihihi. Oiya, orang lokal -atau orang pribumi sering disebut dengan istilah orang dusun- sering menyebut resepsi pernikahan dengan istilah 'pesta'. Jadi maksud diajak ke pesta oleh bapak adalah pesta pernikahan. Bukan pesta/party ala anak-anak gaul jekadah gitu ya teman. Hahaha.
Lokasi rumah yang kami kunjungi berada di Kecamatan Ulu Talo. Ulu atau hulu artinya atas, maka lokasinya pun berada di perbukitan yang banyak sumber mata air. Agar lebih mudah mencapai lokasi kami menggunakan mobil double gardan, mengingat jalan yang -kata bapak- masih parah. Apakah tidak bisa ditempuh dengan kendaraan biasa ? Jawabannya bisa, namun akan lebih aman dan nyaman jika menggunakan mobil yang memang dirancang untuk kondisi jalan yang ekstrem. Oiya, yang dimaksud bisa adalah mengandalkan skill dan pengalaman dari pengendara. Bukan yang ecek-ecek kayak saya. Hahaha. Beruntunglah kami karena sejak semalam tidak turun hujan, jadi jalan aman dan tidak licin.
Desa Air Keruh -lokasi yang kami kunjungi- berada kurang lebih 18 km dari jalan lintas barat sumatra. Tebing yang menjulang tinggi di sebelah kiri dan jurang yang dalam puluhan meter tanpa pembatas jalan, ditambah jalan sempit dan berliku membuat bapak harus ekstra hati-hati dan terus menerus memekan klakson. Kalau sampai bertemu mobil dari arah berlawanan bakal repot banget kata bapak. Meski begitu kami bisa menikmati suguhan pemandangan yang indah nan asri. Spot favorit saya adalah jurang dalam dengan sungai deras dibawahnya yang mengalirkan air gunung dari hulu ke hilir, melikuk-likuk mengikuti badan sungai. Disebrang, ada hutan dengan pepohonan menjulang tinggi yang ujung pohonnya terkena sinar matahari. Indah sekali.
Diperjalanan bapak bercerita bahwa awal mula beliau meniti karier adalah menjadi penyuluh KB dan ditempakan pertama kali di Ulu Talo. Dan dulu beliau sering makan dan menginap di tempat orang tuanya orang yang akan kami kunjungi. Oo napak tilas rupanya, gumam saya. Beliau bercerita 30 tahunan yang lalu beliau harus jalan kaki mulai dari jalan lintas barat sumatra sejauh 21 km untuk mencapai lokasi pengabdian dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam. Menurut bapak, kecepatan rata-rata manusia jalan adalah 6 km/jam jika santai dan 7 km/jam jika ngebut. Berarti orang baduy adalah orang normal karena mereka bisa menempuh 12 km dalam waktu 2 jam. Sedangkan saya tidak normal karena menempuh 12 km dalam waktu 6 jam. Hahaha - manja.
Saat itu kondisi jalan yang kami lalui saat ini masih tanah, hutan lebat dan tertutup -khas hutan sumatra. Hanya sedikit sinar matahari yang menyinari tanah melalui celah-celah pepohonan. Binatang buas seperti harimau dan beruang pun masih sering ditemui. Oleh karenanya, sebisa mungkin ketika matahari terbenam sudah sampai ditujuan. Berbeda dengan saat ini yang sudah banyak kebun sawit maupun karet. Meski kini aspal sudah tinggal batu besarnya, meski yang semula jalan rata kini sudah berlubang sedalam roda mobil, meski jika hujan turun jalan tak bisa dilalui, meski banyak mobil putar balik daripada keplater dijalan, kondisi saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang 30 tahun silam.
Tibalah kami di rumah Pak Sapar, tuan rumah yang mengadakan pesta. Terlihat banyak buluh (bambu) bekas membuat panggung di pinggir halaman rumah beliau -khas pra pesta. Rupanya tuan rumah ini senama dengan bapak saya yang juga bernama Sapar. Bagi orang dusun zaman dulu, jika ada anak yang namanya sama merupakan sebuah kebetulan yang luar biasa. Maka biasanya mereka akan dianggap keluarga oleh keluarga yanb senama itu. Jadilah bapak saya akrab dengan keluarga Pak Sapar - si tuan rumah.
Bertandang kerumah orang dusun tak lengkap rasanya jika tak disuguhi kopi manis kental. Beruntunglah kami karena kue yang dibuat untuk pesta sabtu lalu masih tersisa, dan oleh tuan rumah dihidangkan sebagai teman ngopi. Kue Tat yang terdiri dari campuran tepung terigu, gula pasir, telur, sedikit pengembang, dan tak lupa santan kental yang membuat kue terasa gurih dan lembut dengan selai nanas diatasnya merupakan kue khas Bengkulu dan wajib dihidangkan ketika pesta dan hari raya. Berbeda dengan tradisi jawa yang apabila menghidangkan kue yang berbeda jenis harus diletakkan pada piring yang terpisah, orang dusun biasa menghidangkan beberapa jenis kue dalam satu piring. Seperti hidangan di depan saya ini, satu piring terdiri dari kue tat, kue bolu, dan kue bawang -atau yang biasa disebut dengan tusuk gigi-.
Sembari santai sambil menyuruput segelas kopi, Pak Sapar -si tuan rumah- dan Pak Sapar -si bapak saya- bernostalgia mengingat kehidupan 30 tahun silam. Beliau menceritakan pada saya jika dulu bapak bekerja di bawah bukit disebrang sana dengan jarak 3 km an dari rumah Pak Sapar -si tuan rumah. Sesekali istri dari ke 2 Pak Sapar ikut mengomentari. Dan saya hanya bisa ikut ketawa -kalau ada yang lucu- sambil makan kue bawang yang gurih. Jangan tanya apa yang dilakukan adik saya, main hp kerjaannya.
1 note
·
View note
Text
Free Cult Comics and Fantasy Film from Indonesia event in London this weekend
Free Cult Comics and Fantasy Film from Indonesia event in London this weekend
Wiro Sableng (Vino G Bastian), Anggini (Sherina Munaf) and Bujang Gila (Fariz Alfarazi) in Wiro Sableng
Offering film screenings, a comics exhibition and discussions, A Weekend of Cult Comics and Fantasy Film from Indonesia, takes place at SOAS University of London this weekend, 16-17th March 2019.
The free exhibition, at the College Buildings in Russell Square over the weekend will showcase…
View On WordPress
0 notes
Text
Cut Meyriska Dan Roger Danuarta Posting Foto Mesra, Pacaran?
#Berita Selama ini Cut Meyriska selalu tertutup jika ditanya tentang sosok lelaki yang menjadi kekasihnya saat ini. Sampai akun Instagram gosip @lambe_turah memposting sebuah screenshot dari postingan Roger Danuarta di akun Path nya yang memperlihatkan kemesraannya dengan Cut Meyriska. Benarkah sosok lelaki yang kini sedang mengisi hati Cut Meyriska adalah Roger Danuarta? Dalam screenshot itu terlihat Roger Danuarta memperlihatkan kemesraannya […] http://dlvr.it/NKMRvS #Seleb
0 notes
Link
Pengertian Taksonomi Adalah
Taksonomi adalah cabang biologi yang menelaah penamaan, perincian, dan juga pengelompokan makhluk hidup dengan berdasarkan persamaan dan juga pembedaan sifatnya. Nama kelompok klasifikasi tersebut disebut dengan takson (jamak-taksa). ilmu yang mempelajari mengenaia tata cara pengelompokan disebut dengan sebutan taksonomi.
Takson terendah dan yang paling khusus merupakan spesies, sedangkan untuk takson yang paling tinggi dan juga lebih inklusif (umum) ialah kingdom. Tingkatan kingdom sampai spesies itu ditentukan dengan berdasarkan persamaan ciri makhluk hidup yang paling umum ke ciri yang paling khusus.
Taksa sudah distandarisasi dan juga dibakukan di seluruh dunia, oleh International Code of Botanical Nomenclature serta juga International Committee on Zoological Nomenclature.
Carolus Linnaeus, Bapak Klasifikasi
Mengutip Encyclopaedia Britannica, Carolus Linnaeus atau Carl Linnaeus atau Carl von Linne (Swedia) merupakan Bapak Klasifikasi dunia. Beliau lahir di Rashult, Smaland, Swedia pada 23 Mei 1707 serta meninggal di Uppsala pada 10 Januari tahun 1778. Carolus Linnaeus kemudian dikenal sebagai Bapak Taksonomi Modern dan sekaligus salah satu sebagai Bapak Ekologi Modern. Carolus Linnaeus merupakan seorang ahli botani, ahli zoologi dan juga dokter. Pada 1735, Carolus Linnaeus kemudian menerbitkan edisi pertama Systema Naturae (The System of Nature), berupa pamflet kecil yang menjelaskan mengenai sistem klasifikasi alam yang baru. Dua kontribusi Carolus Linnaeus yang paling penting di dalam Taksonomi adalah: Sistem klasifikasi hierarkis Sistem Binomial Nomenklatur
Sistem Klasifikasi
Dibawah ini merupakan Sistem Klasifikasi, sebagai berikut
Sistem Klasifikasi Linnaean
Mengutip Study, taksonomi merupakan ilmu yang fokus pada penamaan serta juga pengklasifikasian atau pengelompokan organisme. Klasifikasi makhluk hidup kemudian menjadi langkah penting di dalam memahami keanekaragaman saat ini serta sejarah evolusi masa lalu kehidupan di Bumi. Carolus Linnaeus kemudian dianggap sebagai Bapak Taksonomi disebabkan pada 1700-an mengembangkan cara penamaan serta juga pengaturan spesies yang masih dipakai sampai sekarang. Semua sistem klasifikasi modern tersebut berakar pada sistem klasifikasi Linnaean atau Linnaeus (Linnaean Classification System).
Sistem pengelompokkan organisme ini dengan berdasarkan ciri fisik yang jelas, contoh jumlah kaki atau pun juga bentuk daun. Sistem klasifikasi Linnaean ini terdiri dari hierarki pengelompokan, yang disebut dengan sebutan taksa (tunggal: takson). Terdapat 7 tingkatan klasifikasi oleh Carolus Linnaeus.
Berikut ini urutan takson (hierarki atau tingkatan) dari tinggi ke rendah:
(Latin – Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia)
Regnum – Kingdom – Kerajaan
Divisio/Phylum – Division/Phylum – Divisi/Filum
Classis – Class – Kelas
Ordo – Order – Bangsa
Familia – Family – Suku
Genus – Genus – Marga
Species – Species – Jenis
Kerajaan (Kingdom) merupakan pengelompokan terbesar serta juga paling inklusif, terdiri dari organisme yang mempunyai kesamaan dasar. Contoh Kerajaan Hewan (Kingdom Animalia) serta juga Kerajaan Tumbuhan (Kingdom Plantae).
Spesies ini merupakan pengelompokan terkecil serta juga paling eksklusif, terdiri dari organisme yang cukup mirip di dalam menghasilkan keturunan subur bersama. Spesies yang berkerabat dekat tersebut dikelompokkan di dalam satu genus. Contoh, klasifikasi kucing ini termasuk spesies Felis catus, genus Felis, family Felidae, order Carnivora, class Mammalia, phylum Chordata, dan Kingdom Animalia.
Binomial Nomenklatur
Pada 1735, Carolus Linnaeus kemudian menciptakan Binomial Nomenclature, disebut juga dengan Binominal Nomenklatur, Nomenklatur Biner, atau pun sistem penamaan dua istilah. Binomial Nomenklatur ini dipakai ahli taksonomi guna memberi nama atau pun juga mengidentifikasi spesies organisme tertentu. Melansir Biology Online, di dalam Binomial Nomenklatur makhluk hidup kemudian diberi nama Latin dua kata unik yang terdiri dari genus serta juga nama spesies. Contoh manusia disebut Homo Sapiens yang apabila secara harfiah artinya ialah manusia bijak disebabkan karna mempunyai otak besar.
Di dalam ilmu biologi, Binomial Nomenklatur ini sangat penting di dalam mengintegrasikan sistem penamaan. Disebabkan karna sistem ini menetapkan nama unik untuk spesies tertentu serta juga berlaku secara universal di dalam bahasa apapun. Beberapa contoh nama spesies menurut Nomenklatur Binomial diantaranya :
Pisang: Musa paradiscium
Apel: Pyrus maleus
Jeruk : Citrus aurantium
Bawang: Allium cepa
Jeruk lemon: Citrus limonium
Gajah: Proboscidea elephantidae
Kuda: Eqqus caballus
Kucing: Felis catus
Anjing: Cannis familiaris
Onta: Camelus camelidae
Tingkatan taksonomi
Kategori-kategori yang umum dipakai diantaraanya ialah sebagai berikut.
Spesies
Adalah kelompok makhluk hidup yang bisa atau dapat melakukan perkawinan guna menghasilkan keturunan fertil. (Beberapa spesies itu kemudian dibagi-bagi lagi menjadi subs-pesies atau juga varietas).Species ini juga merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah. Anggota takson ini pun juga memiliki paling banyak persamaan ciri dan juga terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan dengan secara ilmiah itu bisa dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama species ini kemudian tediri dari atas dua kata; kata pertama itu le,idoam menunjukan pada nama spfesifiknya, Sebagai contoh, diantaranya pada genus Rosa ada spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, serta juga Rosa dumalis.
Contoh:
Manusia: Homo sapiens atau Homo sapiens Ayam: Gallus gallus atau Gallus gallus Padi: Oryza sativa atau Oryza sativa Anjing peliharaan: Canis domestica atau Canis domestica Melinjo: Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon
Genus
ini adalah sebuah kelompok spesies-spesies yang mempunyai persamaan dan juga berhubungan dekat. Anggota takson tiap-tiap famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus yakni dengan berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah penulisan nama genus (marga) ialah huruf besar pada kata pertama dan juga dicetak miring atau digarisbawahi.
Sebagai contoh, famili Poaceae tediri atas
Saccarum (tebu),
genus Zea (jagung),
Triricum (gandum), serta juga
Oryza (padi-padian)
Famili
Ini merupakan sebuah kelompok dari genus-genus yang jelas berhubungan dekat. Anggota takson Tiap-tiap ordo di kelompokan lagi menjadi beberapa famili yakni dengan berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Familia ini kemudian berasal dari bahasa latin Familia. Nama famili ditumbuhan biasanya memakai akhiran yakni –aceae, contohnya ialah seperti famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Tetapi , ada juga pula yang tidak memakai akhiran kata-aceae, contohnya ialah Compositae (nama lain Astraceae) dan juga Graminae (nama lain Poaceae). Sementara nama famili pada hewan itu memakai akhiran kata –ideae, contohnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan juga Canidae (anjing).
Ordo
Ordo ini adalah sebuah kelompok dari famili-famili yang jelas berhubungan dekat.
Contoh:
Kelas Aves dibagi menjadi beberapa ordo:
Ordo Familia Contoh
Galliformes > Gallidae > ayam
Columbiformes > Columbidae > merpati
Passerieformes > Passeridae > beo, kenari, gelatik
Psitaciformes > Psitaccidae > nuri dan parkit
Casuariformes > Casuaridae > kasuari
Falconiformes > Falconidae > elang dan rajawali
Kelas Mamalia dibagi menjadi beberapa ordo:
Primata : manusia, kera, gorila, orang utan
Rodentia : tikus, hamster
Carnivora : kucing, anjing, harimau
Marsupialia : kanguru, anoa
Kelas merupakan sebuah kelompok dari ordo-ordo dalam satu filum. Sub Phylum Vertebrata dibagi menjadi beberapa kelas:
Agnatha
Chondrichthyes
Osteichthyes
Amphibia
Reptilia
Aves
Mamalia
Kelas nomor 1-3 termasuk golongan pisces (ikan).
Sub Divisi Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas seperti:
Kelas Ordo Familia Genus Species
Cycadinae=Cycadales=Cycadaceae=Cycas=Cycas rumpii (pakis haji)
Ginkgoinae=Ginkgoales=Ginkgoaceae=Ginkgo=Ginkgo biloba (ginkgo)
Coniferinae=Coniferales=Coniferceae=Pinus=Pinus merkurii (pinus sumatera)=Agathis=Agathis alba (damar)
Gnetinae=Gnetales=Gnetaceae=Gnetum=Gnetum gnemon (melinjo)
Sub Divisi Angiospermae dibagi menjadi beberapa kelas:
Monokotil/Liliopsida (monokotil: biji berkeping satu)
Dikotil/Magnoliopsida (dikotil: biji berkeping dua)
Kelas Ordo Familia Contoh
Monocotyledonae=>Poales=>Poaceae (suku rumput-rumputan)=>padi, jagung, tebu, rumput
Arecales=>Arecaceae (suku pinang-pinangan)=>kelapa, pinang, lontar
Musales=>Musaceae (suku pisang-pisangan)=>pisang, manila
Orchidales=>Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)=>anggrek, vanili
Kelas Ordo Familia Contoh
Dicotyledonae=>Rutales=>Rutaceae (suku jeruk-jerukan)=>jeruk
Rosales=>Rosaceae (suku mawar-mawaran)=>apel, mawar
Myrtales=>Myrtaceae (suku jambu-jambuan)=>jambu
Phylum
ini adalah sebuah kelompok makhluk hidup dengan rancangan yang sama atau pun juga tingkatan takson tertinggi di dunia.
Phylum (untuk hewan):
Porifera merupakan hewan berpori
Coelenterata merupakan hewan berongga
Platyhelminthes merupakan cacing pipih
Nemathelminthes merupakan cacing gilig
Annelida merupakan cacing gelang
Molusca merupakan hewan bertubuh lunak
Arthropoda merupakan hewan beruas
Echinodermata merupakan hewan berkulit duri
Chordata merupakan hewan yang mempunyai tali sumbu tubuh atau juga chorda dorsalis
Divisi (untuk tumbuhan)
Bryophyta merupakan Tumbuhan Lumut
Pterydophyta merupakan Tumbuhan Paku
Spermatophyta merupakan Tumbuhan Berbiji
Sub Phylum/Sub Divisi
Phylum Chordata mempunyai Sub Phylum:
Cephalochordata merupakan tali sumbu di kepala
Hemichordata merupakan tali sumbu di punggung
Urochordata merupakan tali sumbu di ekor
Vertebrata merupakan sudah mempunyai tulang tengkorak dan tulang belakang
Divisi Spermatophyta mempunyai Sub Divisi:
Gymnospermae ini merupakan tumbuhan berbiji terbuka (biji tidak tertutup oleh daging buah)
Angiospermae ini merupakan tumbuhan berbiji tertutup (biji tertutup oleh daging buah)
Phylum Chordata mempunyai Sub Phylum:
Cephalochordata ialah tali sumbu di kepala
Hemichordata ialah tali sumbu di punggung
Urochordata ialah tali sumbu di ekor
Vertebrata ialah sudah mempunyai tulang tengkorak dan tulang belakang
Kingdom
Ini merupakan kelompok terbesar dan juga yang paling umum, misal tumbuhan, hewan, atau jamur.
Ada 5 Kingdom di dunia:
Plantae
Animalia
Fungi
Protista
Animalia
Penjelasan lebih jelas mengenai Kingdom dapat dibaca disini Pengertian Kingdom
Varietas Atau Ras
Pada organisme –organisme 1 spesies itu pun terkadang masih juga ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau juga bervariasi sehingga kemudian disebut dengan varietas (kultifar) atau ras. Istilah varietas dan kultifar ini dipakai di dalam spesies tumbuhan, sedangkan untuk istilah ras itu dipakai di dalam spesies hewan. Varietas ini kemudian bisa atau dapat diartikan secara botani juga secara agronomi.
Varietas secara botani adalah populasi tanaman di dalam satu spesies yang menunjukan perbedaan ciri yang jelas. Penanamannya itu kemudian diatur oleh ICBN ( Intenational Code of Botanical Nomenclature). Penulisan varietas ini dicetak miring atau pun digaris bawahi. Contohnya ialah seperti ; Oryza sativa var indica (Padi) serta juga Zea mays L, var tunicata (jagung).
Sementara itu varietas secara agronomi ini adalah sekelompok tanaman yang mempunyai satu (1) atau lebih ciri khas yang dapat atau bisa dibedakan dengan secara jelas serta ciri itu pun juga dapat atau bisa dibedakan dipertahankan apabila dikembangkan dengan secara vegeatif (aseksua) maupun juga dengan secara generati (generatif).
Tujuan dan manfaat klasifikasi
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup diantaranya sebgai berikut :
Mengelompokkan makhluk hidup dengan berdasarkan persamaan ciri-ciri
Mendeskripsikan ciri-ciri jenis makhluk hidup untuk dapat membedakannya dengan jenis yang lain
Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup ini memiliki manfaat seperti berikut.
Memudahkan mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lainya.
Contoh Taksonomi dalam Hal Ini Tingkatan/Urutan Takson
Dengan berdasarkan dari penjelasan diatas terlebih lagi di dalam tingkatan atau urutan takson. ada banyak contoh-contoh tingkatan atau pun juga urutan takson menurut para ahli yang sudah diketahui. Dibawah ini emrupakan contoh urutan atau tingkatan takson diantaranya :
Contoh Taksonomi dalam Tumbuhan
1. Padi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Oryza
Spesies: Oryza sativa L
2. Jagung
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.
Contoh Taksonomi dalam Hewan
1. Kucing
Kingdom: Animalia
Subkingdom: Eumetazoa
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class: Mammalia
Subclass: Theria
Ordo: Carnivora
Subordo: Feliformia
Family: Felidae
Subfamily: Felinae
Genus: Felis
Species: Felis catus
2. Merpati
Kingdom : Animalia
Filum : Neornithes
Kelas : Aves
Ordo : Columbidae
Familia : Columbidae
Genus : Columba
Species : Columba livia, Columba domestica
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Taksonomi, Tujuan, Manfaat, Tingkatan dan Contoh, kami berharap apa yang diuraikan diatas dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih
0 notes
Text
Serangga pemecah record
Selamat Sabat teman, rekor untuk serangga yg terbang tercepat dimiliki oleh lalat kuda jantan. Lalat kuda kawin dengan cara yang mengejutkan — sang jantan menangkap betina di udara dan mereka berdua jatuh ke tanah untuk kawin. Seorang ahli entomologi melaporkan bahwa ia berhasil membuat lalat kuda jantan mengejar butiran plastik dari senapan anginnya. Hebatnya, lalat itu tertangkap dan jatuh ke tanah dengan pelet, yang melaju setidaknya 90 mil per jam!
Serangga penting lainnya adalah ngengat kecil berwarna kusam yang disebut ngengat rumput pedang gelap atau ngengat cacing potong hitam. Dengan lebar sayap hanya lima sentimeter, ngengat ini biasanya memiliki kecepatan udara lima hingga delapan mph, tetapi ketika menunggangi angin dari depan yang dingin, ngengat ini diketahui mampu mempertahankan kecepatan darat hingga 70 mph.
Serangga darat yang bergerak paling cepat adalah kumbang harimau Australia. Kumbang ini, dinamai harimau karena rahangnya dan gaya berburunya yang mengesankan, sangat cepat jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Salah satu spesies kumbang ini, Cicindela hudsoni, memiliki kecepatan absolut tercepat untuk serangga darat — 5,57 mph. Dalam istilah manusia, itu hampir 520 mph — atau kecepatan jelajah pesawat jet! Namun spesies kumbang macan Australia lainnya, Cicindela eburneola, memiliki kecepatan darat relatif tercepat — kumbang ini dapat bergerak dengan panjang tubuh 171 per detik, atau 4,16 mph. Ini akan setara dengan manusia setinggi 6 kaki yang berlari hampir 720 mph. Dengan kata lain, manusia yang berlari dengan kecepatan yang sesuai dengan kumbang ini hampir memecahkan kecepatan suara!
Meskipun serangga pemecah rekor ini pasti cepat, Tuhan benar-benar memegang rekor kecepatan. Dalam Mazmur, Daud sering berdoa agar Tuhan menjawabnya “dengan cepat” —kadang karena dia dalam bahaya, tetapi juga ketika dia menginginkan “belas kasihan yang lembut” dari Tuhan untuk “kesalahannya yang dulu” (Mazmur 79: 8). Dalam hal mengampuni orang berdosa yang bertobat, kita dapat yakin bahwa janji berikut ini benar: “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya” (Yesaya 65:24).
Mazmur 143: 7
Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN,
sudah habis semangatku!
Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku,
sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.
Doug Batchelor
0 notes
Text
Ragam Satwa Langka yang Dilindungi di Indonesia
Jakarta – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ragam kekayaan flora maupun fauna. Sayangnya, perburuan maupun perdagangan satwa langka hingga kini masih terjadi. Hal tersebut terjadi karena harga jual yang sangat fantastis sehingga menutup mata para pelaku akan adanya kelangkaan hewan tersebut.
Perdagangan satwa langka yang merupakan tindak ilegal tersebut masih menjadi polemik serta ancaman bagi satwa langka di Indonesia. Dari fakta-fakta yang ada menunjukan bahwa para pemburu menangkap satwa langka langsung dari alam dan menjualnya secara sembunyi-sembunyi di pasar gelap.
Untuk itu, perlu adanya kerja sama dari seluruh pihak untuk dapat melestarikan satwa-satwa yang ada di Indonesia untuk menghentikan maupun menghindari akan adanya kepunahan akan suatu hewan. Berikut 10 hewan langka yang ada di Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Badak Jawa Badak jawa atau badak bercula satu memiliki nama genus Rhinoceros Sondaicus yang berasal dari bahasa Yunani. Rhino berarti hidung, ceros berarti tanduk sementara sondaicus berasal dari kata sunda.
Jenis ini disebut juga badak jawa Indonesia dan pernah hidup di Pulau Jawa maupun Sumatera. Spesies ini sekarang memiliki status kritis dan populasi dari mamalia ini hanya ada sebanyak 40-50 badak jawa yang masih hidup di Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di Pulau Jawa, Indonesia.
Salah satu penyebab adanya kelangkaan satwa ini yakni karena perburuan untuk mendapatkan culanya yang kemudian dijual ke pasar gelap bahkan hingga ke pasar internasional. Hal tersebut dilakukan karena cula badak jawa dipercaya sangat bermanfaat dalam pengobatan tradisional dan mengobati berbagai penyakit padahal hal tersebut tidak terbukti secara ilmiah.
2. Orang Utan Orang utan merupakan salah satu jenis kera besar yang memiliki ciri khas bulu yang panjang dan lengan yang panjang. Bulu yang menutupi sekujur tubuhnya tersebut berwarna kemerahan atau pun cokelat. Hewan yang bergerak dengan cara berayun dari satu pohon ke pohon lainnya ini sekarang hanya dapat ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
Terjadinya kelangkaan pada hewan yang dilindungi ini karena adanya perdagangan secara ilegal, penebangan pohon secara besar-besaran yang mana hutan merupakan habitatnya,maupun pembunuhan oleh para petani yang menganggap orang utan sebagai hama yang mengganggu ladangnya.
3. Harimau Sumatera Harimau Sumatera seperti namanya satwa satu ini memiliki habitat asli di pulau Sumatera. Satwa dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae ini termasuk dalam status kritis atau terancam punah, diperkirakan ada 400-500 ekor yang masih hidup di taman-taman nasional di Sumatera.
Penyebab dari terancam punahnya harimau sumatera karena adanya perburuan yang dilakukan oleh manusia untuk dapat menjual bagian-bagian tertentu di tubuh harimau sumatera seperti taring, kulit, dan lain-lain yang kemudian dijual ke toko seni, atau penjual obat tradisional.
Kemudian selain itu, pembunuhan terhadap satwa langka ini pun terjadi di tengah masyarakat karena adanya konflik antara manusia dengan harimau sumatera. Adanya perubahan hutan menjadi lahan perkebunan menyebabkan adanya serangan harimau terhadap masyarakat maupun hewan ternak karena habitat aslinya yang dirusak.
4. Elang Jawa Bernama ilmiah Nisaetus Bartelsi, elang jawa seperti namanya berada di Pulau Jawa yakni di Taman Nasional Ujung Kulon dan Semenajung Blambangan Purwo. Sejak tahun 1992, burung satu ini telah menjadi maskot satwa langka di Indonesia dan termasuk hewan yang dilindungi.
Kelangkaan elang jawa disebabkan karena hilangnya habitat dan juga perburuan yang dilakukan untuk kemudian dijadikan hewan peliharaan.
5. Komodo Satwa reptil dengan nama Varanus komodoensis ini merupakan spesies biawak besar yang ada di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami pada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Komodo oleh penduduk lokal di pulau Komodo disebut sebagai ora.
Komodo saat ini termasuk dalam status rentan dan masuk dalam satwa yang dilindungi oleh Pemerintah dan habitatnya dijadikan Taman Nasional Komodo.
7. Merak Hijau Merak hijau atau Pavo Muticus memiliki bulu yang sangat indah, warnanya yang hijau keemasan menarik para pemburu untuk menangkapnya secara liar, juga habitat dari Merak Hijau yang hilang pun menjadi salah satu alasan mengapa burung besar ini berada di status terancam.
6. Burung Cendrawasih Anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes ini disebut juga sebagai Birds of Paradise atau burung surga oleh orang inggris karena sebelumnya tidak percaya akan keberadaan burung ini. Burung yang dapat ditemukan di Indonesia bagian timur seperti pulau-pulau selat Torres, Papua, Papua Nugini, dan bagian timur Benua Australia.
Karena memiliki keindahan warna bulu yang indah ini, burung dengan nama asing Bird of Paradise ini menjadi sasaran dari perburuan dan penangkapan liar untuk diperdagangkan. Selain itu rusaknya habitat dari burung cendrawasih pun menjadi salah satu faktor mengapa burung makin lama terancam jumlahnya. Video berikut menyajikan 12 dari burung cendrawasih yang populasinya terus menurun.
youtube
0 notes
Text
ESAI FILM `Nagabonar Reborn`
Kritik `Nagabonar Reborn` atau: Ok, Boomer, Ini Milenialisme dari Generasi Anda
Oleh Ade Irwansyah
1/
Budayawan Erros Djarot pernah menyebut dalam salah satu kolomnya di situs Watyutink.com (26/8/2019)[1], sekarang milenialisme menjadi segalanya. Dalam konteks milenialisme itu rasanya film Nagabonar Reborn paling pas kita dudukkan.
Erros menulis, dari masyarakat biasa hingga presiden, kini begitu gemar menggunakan kata ‘milenial’. Akhirnya juga “Demi memuliakan generasi milenial, segala upaya dilakukan. Termasuk menyederhanakan segala sesuatu yang dianggap terlalu berat dan sulit dimengerti oleh generasi milenial. Pendek kata dari dunia etika hingga estetika, baik norm dan form-nya, semua di’reformasi ’ untuk memenuhi selera dan logika sederhana kaum milenial,” tulis pencipta lagu “Badai pasti Berlalu” dan sutradara film Tjoet Nja Dhien itu.
Kepada media, Gusti Randa, salah satu produser Nagabonar Reborn mengatakan, filmnya adalah versi milenial dari film berjudul sama yang pernah rilis 1986. Film terdahulu telah jadi salah satu masterpiece film Indonesia era lampau; memenangkan Piala Citra, termasuk Film Terbaik FFI; dan bukti kejeniusan penulis skenarionya, Asrul Sani.
Bila film terdahulu telah begitu sempurna, apa perlunya dibuat ulang? Deretan sineas dan produser yang terdiri dari sutradara Dedi Setiadi (kelahiran 1952), produser Gusti Randa (lahir 1965) dan politisi dan pengacara Trimedya Panjaitan (lahir 1966) merasa generasi masa kini, yang kerap disebut dengan generik sebagai milenial, tak kenal dengan film Nagabonar-nya Asrul Sani.
Mereka perlu disuguhkan cerita Nagabonar yang cocok dengan zaman milenial. Generasi masa kini umumnya memang terputus dengan fenomena budaya pop masa lalu. Ada berapa orang generasi milenial dan Z yang sudah nonton Nagabonar versi tahun 1986 yang dibintangi Deddy Mizwar?
Filmnya tak rutin tayang di TV nasional. Memang ada yang menaruhnya di YouTube, namun di tengah arus deras informasi dan hiburan saat ini film itu tentu tenggelam. Pada titik ini upaya mengenalkan kembali kearifan dan pencapaian masa lalu pada generasi muda patut kita sanjung.
Namun kita bisa berdebat soal pilihan kreatif yang dipakai, pesan yang ingin disampaikan maupun cara menyampaikannya dalam Nagabonar Reborn.
2/
Baiknya kita bincangkan dulu film Nagabonar versi 1986.
Pada 2006, ketika masih menjadi wartawan tabloid Bintang Indonesia, dalam rangka menyambut edisi ultah tabloid itu di bulan Maret, saya membuat survei kecil-kecilan terhadap 25 wartawan dan pengamat film. Pertanyaan saya sederhana, apa film Indonesia terbaik sepanjang masa menurut mereka.
Ada 160 judul film masuk. Yang paling banyak disebut adalah Tjoet Nja Dhien (1986) dan yang kedua Nagabonar (1986). Tiga besar yang lain berturut-turut adalah Ada Apa dengan Cinta? (2001), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985) dan Badai Pasti Berlalu (1977). [2]
Menarik bahwa yang muncul sebagai film terbaik sepanjang masa menurut wartawan dan pengamat film kala itu adalah film keluaran tahun 1980-an dan pasca-Orde Baru. Bukan masterpiece Usmar Ismail atau D. Djajakusuma dari tahun 1950-an. Ada memang beberapa kawan yang saya survey menyebut film Usmar seperti Lewat Djam Malam (1954), Tiga Dara (1956), maupun Darah dan Doa (1950); serta film Djajakusuma seperti Harimau Tjampa (1953). Namun karena ini polling berdasar suara terbanyak film-film itu kurang suara dibanding film lain.
Kenapa Tjoet Nja Dhien dan Nagabonar yang paling banyak dipilih, saya mengambil kesimpulan kini, bukan semata lantaran dua film itu memang film yang amat baik. Melainkan juga terkait dengan golongan usia orang-orang yang saya survey kala itu.
Kebanyakan yang saya survey adalah generasi X dan baby boomer. Mereka melek film umumnya sejak 1970-an (buat baby boomer) dan 1980-an (buat generasi X). Mereka menonton dan mengalami saat Tjoet Nja Dhien dan Nagabonar tayang di bioskop, dipuja-puji di masanya dengan memborong 7 Piala Citra pada FFI 1987. Saya tak bisa salahkan bila ingatan itu terus melekat.
Bila yang kebanyakan saya survey tergolong milenial awal yang lahir 1980-an, saya mafhum, bila yang keluar sebagai jawara adalah film-film pasca-Orde Baru seperti Ada Apa dengan Cinta?, Gie, Berbagi Suami atau Kala. Pun bila saya meng-update survey saya dan kebanyakan yang saya survey milenial akhir yang lahir 1990-an, pemenangnya bisa jadi The Raid atau film-film yang lebih baru seperti Dilan 1990, Bumi Manusia dan Dua Garis Biru.
Pendek kata, yang hendak saya sampaikan, seperti kawan-kawan yang saya survey dahulu, pembuat Nagabonar Reborn mungkin sekali hadir pula saat euforia Nagabonar di tahun 1980-an. Kenangan itu hendak dibangkitkan kembali. Niat mereka baik, membuat ulang Nagabonar untuk penonton generasi masa kini.
Yang jadi soal, niat baik saja tak pernah cukup.
3/
Yang patut dilakukan seseorang bila ingin membuat ulang film Nagabonar adalah menangkap apa yang sebetulnya hendak disampaikan film aslinya itu pertama-tama.
Di permukaan, Nagabonar adalah film komedi perjuangan. Seorang bekas pencopet menjadi pemimpin laskar yang bergerilya di masa perang kemerdekaan. Filmnya penuh dengan komedi konyol yang mengundang tawa.
Namun, Nagabonar tak sekadar hadir untuk mengundang tawa. Dalam sebuah esai yang ditulis sekitar 10 tahun setelah film aslinya rilis, Goenawan Mohamad merefleksi kembali film Nagabonar pertama. Ia menulis:
“Kisah ini, yang ditulis Asrul Sani, mengandung olok-olok untuk seorang pemimpin yang bersok jagoan di matanya sendiri, tapi acak-acakan dalam kehidupan sehari-hari: sebuah penggembosan mitos. Dalam Nagabonar, heroisme yang biasa dipancarkan di pelbagai film revolusi Indonesia dan sandiwara Agustusan (ketika selalu ada tokoh Belanda yang marah-marah dan berseru, “Ekstrimis!”) menjadi sesuatu yang terjungkir.”[3]
Sambil mengutip Mao Zhedong ia menulis juga, revolusi bukan jamuan makan malam. Goenawan mengibaratkannya sebuah sirkus. “… bisa tegang, terkadang menakjubkan, tak jarang membosankan, orang kagum atau kesal menyaksikan ada orang melayang di atas dan singa-singa yang tampak patuh, dan di antara itu semua, yang tampak jadi pusat adalah seorang badut, sebuah improvisasi.”[4]
Sebagai bagian dari generasi yang menyaksikan langsung atau bahkan terlibat dalam revolusi fisik di tahun 1945-1949, Asrul Sani pasti paham di masa itu bukan hanya berlangsung heroisme melawan penjajah Belanda yang ingin merebut Indonesia kembali pasca-Jepang jatuh, tapi juga zaman kekacauan. Kala itu Republik masih bayi. Hukum dan ketertiban (law and order) belum berjalan sebagaimana mestinya. Orang bebas menenteng senjata, menembakkan peluru ke mana suka, bahkan mengangkat diri menjadi seorang jenderal.
Konon pula, tokoh Nagabonar yang ditulis Asrul terinspirasi tokoh nyata. Pengamat film Eric Sasono pernah mewawancarai langsung Asrul pada 1998. Kepada Eric ia berkata bahwa Nagabonar diambil dari tokoh Bahar Mataliu, seorang pemimpin laskar rakyat di kawasan Deli-Lubukpakam.[5] Asrul lalu menyebut pula, pada masa Orde Lama, seorang raja copet di kawasan Senen, Syafei diangkat jadi menteri oleh Presiden Sukarno.
Buat Eric kemudian, film Nagabonar versi 1986 adalah wujud dari absurditas negeri ini.[6] Ia menyimpulkan, Indonesia memang parodik sejak awal kelahirannya sehingga seorang raja copet bisa jadi jenderal atau menteri.
Lebih jauh Eric menyoroti masa ketika film aslinya lahir di pertengahan 1980-an. Yakni di masa kekuasaan Orde Baru Soeharto mencapai puncaknya. Setelah hampir 20 tahun berkuasa, wajar bila Soeharto kian mengkonsolidasikan kekuasaannya untuk langgeng terus. Tidak hanya menggerus agar tak ada lawan politik baru muncul, tapi juga ideologisasi dan korporatisasi negara berikut penafsiran yang tunggal atas mitos sejarah bangsa. Salah satu caranya mengekalkan tafsir sejarah versi penguasa dalam film seperti Pengkhianatan G30S/PKI dan Serangan Fajar.
Secara halus, lewat film Nagabonar, Asrul dan sutradara MT Risjaf melakuan perlawanan atas mitos perjuangan masa revolusi versi penguasa. Pesannya jelas: masa itu tak melulu ada heroisme seperti ditunjukkan dalam Serangan Fajar, tapi juga ada ketaklaziman perilaku seorang pemimpin laskar semacam Nagabonar. Bisa pula pesannya begini: yang berjuang di garis depan bukan melulu pejuang ganteng, setengah ningrat, yang tak punya cacat cela, melainkan juga seorang bekas pencopet, yang jarang mandi, yang lebih takut kepada ibunya daripada penjajah Belanda.
Hebatnya Asrul, lantaran pesan terselubung itu disampaikan lewat bahasa humor, penguasa Orde Baru tak sadar mitos yang tengah mereka bangun sedang dijungkir-balikkan.
4/
Dari sini kemudian kita patut bertanya soal signifikansi film anyar Nagabonar Reborn karya Dedi Setiadi yang diproduseri antara lain oleh Gusti Randa dan Trimedya Panjaitan ini. Adakah mitos yang hendak dijungkir-balikkan kembali? Atau, ini semata sebuah upaya mencari penonton baru dengan mengangkat cerita lama?
Sebelum ke situ, upaya menafsir ulang Nagabonar untuk penonton zaman kiwari sebetulnya sudah pernah dilakukan. Pada 2007, Deddy Mizwar, pemeran Nagabonar 1980-an, menyutradarai sekaligus melanjutkan peran monumentalnya itu dalam Nagabonar Jadi Dua (2007).
Di tahun itu, Orde Baru sudah runtuh nyaris satu dekade sebelumnya, namun perubahan politik dan sosial tersebut tak menghilangkan segala krisis multidimensi bangsa ini. Maka, Deddy merasa penting baginya Nagabonar muncul lagi dan bertanya retoris, “Apa kata dunia?”
Dunia Nagabonar Jadi Dua adalah pula dunia konflik antar-generasi, antara yang tua yang turut membangun bangsa ini serta yang muda yang menikmati buah kemerdekaan lewat pembangunan gegap gempita. Deddy si Nagabonar dari generasi ’45 dipertentangkan dengan putranya, Bonaga (dimainkan Tora Sudiro) dari generasi yang menikmati kemakmuran pasca-kemerdekaan.
Dalam sebuah adegan yang ikonik di film itu kita lihat, Nagabonar memanjat patung Jenderal Soedirman yang berdiri tegak di tengah jalan protokol Jakarta, hendak menurunkan tangan sang jenderal yang tampak memberi hormat pada gedung-gedung pencakar langit di depannya. Nagabonar tua memandang itu sebentuk penghormatan pada korporatisme dan kapitalisme pembangunan.
Nagabonar Jadi Dua menggugat jiwa nasionalisme dan patriotisme yang mulai memudar digerus materialisme dan alam kapitalistik.
Pada titik itu, nasionalisme dan patriotisme perang kemerdekaan yang keagungannya digugat oleh film pertama lantaran diglorifikasi oleh kepentingan rezim Orde Baru, justru ditampilkan kembali kesucian dan kesakralannya di film kedua.
Meski disampaikan dengan terlalu mendramatisir setidaknya film kedua punya pesan penting yang ingin disampaikan pada penontonnya.
5/
Apa pesan itu pula yang hendak disuratkan maupun disiratkan film Nagabonar Reborn?
Tren buat ulang alias remake atau reborn tengah melanda jagat sinema kita beberapa tahun terakhir. Puncaknya adalah ketika Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) yang mengangkat kembali Warkop DKI ke penonton zaman now menjadi film terlaris Indonesia sepanjang masa. Selanjutnya kita menyaksikan tafsir baru atas film-film Benyamin S., film horor Suzzanna hingga Ateng—yang kebanyakan tak berhasil.
Melihat tren itu mungkin ada yang berpikir kenapa masterpiece Asrul Sani tak dibuat ulang untuk penonton baru.
Sebagai buat ulang, karakter Nagabonar yang kini dimainkan Gading Marten sejatinya sama: pejuang berani namun takluk pada ibunya. Inti ceritanya juga sama, Nagabonar jadi pemimpin sebuah laskar gerilya, mengangkat diri jadi jenderal, jatuh cinta pada Kirana (di versi buat ulang dimainkan Citra Kirana).
Buat penonton baru, versi buat ulang ini menyuguhkan cerita muasal (origin story) yang tak muncul di versi aslinya. Misalnya, di adegan pembuka kita bertemu ayah Nagabonar (dimainkan Roy Marten) yang darinya kita mendapat kesan darimana asal sifat kepahlawanan putranya. Lalu juga asal-usul nama Nagabonar (dari penglihatan orang kampung melihat naga turun ke bumi saat sang tokoh kita lahir) serta persahabatan Nagabonar dengan Mariam, juga kemudian jadi pencopet, juga memimpin laskar dan saingan mendapatkan hati Kirana. Itu sebabnya film ini merentang panjang dari masa Nagabonar kecil, saat zaman Jepang hingga perang kemerdekaan.
Penulis versi anyar mungkin merasa perlu menceritakan origin story sebagaimana lazimnya film remake dan reboot Hollywood. Yang mereka luput lakukan (O iya, naskah film buat ulang ini dikerjakan tiga orang) justru memberi bobot signifikansi kenapa filmnya perlu dibuat ulang.
Di versi buat ulang, Nagabonar tetaplah sosok yang konyol, komikal. Jarang mandi, patuh pada emaknya, dan suka main-main. Film ini pun tak hendak menggugat apapun selain ingin memupuk nasionalisme dan patriotisme. Sayangnya, hal itu dilakukan lewat cara paling mudah: membiarkan seorang karakter berpidato di layar soal nasionalisme.
Yang berpidato Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri. Kita tahu siapa dia. Puan petinggi partai PDI Perjuangan yang diketuai ibunya. Ia menjadi menteri Presiden Jokowi, presiden yang diusung PDIP, pada periode lalu dan kini ia Ketua DPR. Produser Trimedia Panjaitan juga salah satu petinggi PDIP.
Di titik itu, pesan nasionalisme di film ini terasa seperti propaganda rezim. Hal yang sebetulnya digugat film pertama. Ironis? Iya.
Namun tidak ada yang salah dengan itu. Rasa cinta pada bumi pertiwi harus tetap dipupuk, entah atas restu rezim penguasa maupun datang dari arus bawah, seperti gerakan “Good news from Indonesia” dan “Damn, I love Indonesia”.
6/
Yang jadi soal pada Nagabonar Reborn adalah milenialisme-nya ketika itu diartikan menyederhanakan persoalan, menganggap generasi muda kiwari tak suka yang berat-berat, jadi apa yang disuguhkan haruslah serba ringan.
Di film ini paling kentara pada filmnya yang banyak memunculkan humor banal, lebih banyak bercanda ala komedi slapstick ketimbang kecerdasan humor berkata-kata. Terkadang malah melukai logika.
Misal, tak pernah terbayangkan Jepang yang kejamnya minta ampun hanya menghukum orang dengan mengikat terhukum di pohon. Atau, tak terbayangkan pula, di masa revolusi itu, kesalahan membocorkan markas pejuang pada Belanda hanya berujung diikat di pohon lalu disentil. Mungkin maksudnya ingin lebih banyak guyon, tapi akal sehat saya merasa terluka.
Yang paling fatal, atas nama milenialisme, terdapat pada motivasi Nagabonar melawan Belanda. Digambarkan, Nagabonar begitu terobsesi pada Kirana. Ia getol betul mengejar pujaan hatinya itu, bahkan menculiknya.
Di film aslinya, persoalan cinta jadi bumbu alias side story. Namun cerita sampingan itu kini bergeser jadi tema utama. Apa yang dilakukan sang tokoh utama termotivasi demi merebut hati perempuan pujaannya. Pesan perjuangan dan nasionalisme sedikit terpinggirkan. Seolah mewakili pertanyaan penonton, Bujang, sahabat setia Nagabonar, mempertanyakan sang protagonis utama ini berjuang demi bangsa atau demi cinta.
Jawabannya jelas buat saya, demi cinta. Dan pilihan kreatif itu didasarkan atas sesat sejak dalam pikiran dari generasi tua (baca: baby boomer dan generasi X angkatan awal yang kini berusia lewat setengah abad) bahwa generasi muda, kaum milenial masa kini, tak suka yang berat-berat, dan cinta (ketemu jodoh, membina hubungan, serta putus cinta maupun tak punya pasangan alias jomblo) jadi persoalan nomor wahid.
Ok, boomer, we get it. Tapi sepatutnya Anda tak serendah atau sedangkal itu memandang milenial.***
[1] Lihat Erros Djarot, “Milenialisme Menjadi Segalanya”, Watyutink.com, 26 Agustus 2019 di tautan: https://www.watyutink.com/topik/humaniora/Milenialisme-Menjadi-Segalanya (diperiksa 23/11/2019).
[2] Lihat artikel “25 Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa” pada 2006 dimuat ulang Tablodbintang.com, di tautan https://archive.tabloidbintang.com/extra/top-list/2752-25-film-indonesia-terbaik-sepanjang-masa-.html (diperiksa 24/11/2019).
[3] Goenawan Mohamad, “Naga, Naga” dalam D&R, 15 Februari 1997.
[4] Ibid.
[5] Lihat Eric Sasono, “Dunia Nagabonar”, dimuat di blog Ericsasono.com 15 Oktober 2010 di tautan: https://ericsasono.com/2010/10/15/dunia-nagabonar/ (diperiksa 24/11/2019).
[6] Ibid.
Ade Irwansyah adalah wartawan dan pengamat film. Unggulan lomba artikel dan kritik film Kemendikbud (2018). Menulis buku Seandainya Saya Kritikus Film (Homerian Pustaka, 2009)
Link asli: https://kronologi.id/2019/11/24/kritik-nagabonar-reborn-atau-ok-boomer-ini-milenialisme-dari-generasi-anda/
0 notes
Text
0 notes
Photo
Mengenal kegiatan membaca part 2 Buku binatang ini awalnya membuat saya agak pesimis. Yaa parents, saya bukan expert yang sudah monitoring tumbuh kembang banyak anak. Saya juga newbie tapi saya orangnya suka ngeyel dan nothing to lose. Singkat cerita, buku binatang ini saya beli dengan harapan sederhana, Fadya bisa tau gambar kucing, harimau, bebek dan binatang-binatang umum lainnya yang dia belum mengerti dan bisa lihat secara langsung. Tapi, masya Allah, otak ciptaan Allah sungguh luar biasa, Fadya bisa ingat seluruh nama binatang yang ada di buku itu sebelum usia 2 tahun padahal dia belum pernah melihat aslinya. Di sini saya merasa menyesal karena kami sebagai orang tua terlambat mengajak anak kami ke kebun binatang. Bahkan Fadya takjub dengan besarnya sapi pada saat ada sapi-sapi dipajang di Hari Raya Idul Adha 2019 lalu. Hehehe 😬 Jangan pernah meremehkan kemampuan otak si kecil, parents. Percayalah! saya sudah berkali-kali underestimate kemampuan anak sendiri karena melihat umurnya yang masih imut-imut, tapi ternyata Maha Besar Allah SWT menciptakan manusia bisa dengan sedemikian canggih nya. Di slide terakhir ada foto Fadya saat berumur sekitar 7 atau 8 bulan yang terlihat tertarik dengan buku alphabet. Foto apa adanya yaa, parents, dulu tidak terpikir untuk share self experience. Semoga postingan ini bisa menjadi salah satu cara menyampaikan hal baik untuk generasi masa depan yang gemar membaca. (end) https://www.instagram.com/p/CAy5akPJybH/?igshid=1t0tu1ldikvnf
0 notes
Text
Harimau Kerap Mangsa Ternak Warga di Aceh Ditangkap
esa poker - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengamankan seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Gampong Singgersing,Kecamatan Sultan Daulat,Kota Subulussalam.Ada tiga ekor harimau berkeliaran di perkampungan warga,hingga masyarakat resah.
Karena ketiga harimau itu kerap memangsa ternak warga.Konflik satwa ini sudah berlangsung sejak medio Februari 2020 lalu dan BKSDA Aceh melakukan pencegahan.
Kepala BKSDA Aceh,Agus Arianto menjelaskan,upaya pencegahan konflik dengan manusia.Pihaknya melakukan patrol dan mendatangkan pawang harimau.Petugas juga memasang beberapa kandang perangkap di sejumlah titik di dua gampong yang berdampak konflik satwa.
Harimau itu ditangkap dalam areal perkebunan sawit berjenis kelamin betina.Sekarang tim dokter hewan masih melakukan penanganan medis termasuk screening kesehatan untuk persiapan kelayakan translokasi.
Sampai saat ini,harimau masih di dalam kandang jebak,dilakukan penjagaan oleh Balai KSDA Aceh bersama para pihak antara lain Tim WCS IP,Kepolisian dan Koramil sambil menunggu proses evakuasi.
Kata Agus,setelah proses evakuasi harimau tersebut ke habitatnya, juga akan mengupayakan penyelamatan (rescue) terhadap 2 (dua) harimau lainnya.BKSDA dan mitra akan tetap memantau dan memonitor pergerakan harimau tersebut.
"Selain patroli,pemasangan camera trap di lokasi konflik,serta sekaligus mendatangkan pawang sudah kita lakukan,"kata Agus,Sabtu (7/3).
Berdasarkan pengecekan camera trap,sebutnya,terdeteksi bahwa ada 3 harimau yang terdiri dari 1 induk dan 2 pra-dewasa.Salah satunya cidera pada bagian kaki depan (cacat/buntung) akibat diduga terkena jerat.
Harimau yang cidera cenderung mencari mangsa yang mudah diburu terutama ternak warga.Selain itu,lokasi konflik harimau tersebut terisolir di pemukiman dan perkebunan masyarakat.
"Pertimbangan ini menjadi dasar untuk menyelamatkan harimau yang cidera dan melakukan tindakan penyelamatan untuk ditranslokasi ke habitat yang lebih baik,"tukasnya.
Katanya,Harimau Sumatera merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
BKSDA Aceh berharap dukungan semua pihak dalam rangka upaya penyelamatan terhadap satwa harimau tersebut.Serta mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melakukan pemasangan jerat. Karena dapat berdampak terhadap keselamatan satwa liar yang juga dapat memicu terjadinya konflik antara manusia dan harimau.
0 notes
Text
Bioskop Anamnesis
1.
Aku meringis ketika melihat bangkai tikus tergeletak di tengah trotoar yang sedang kulewati. Berapa banyak sih populasi tikus di wilayah ini dan berapa presentase yang mati terlindas kendaraan? Rasanya banyak sekali dan aku sering menemukan pemandangan yang sama. Hidup ini sial bagi makhluk-makhluk yang terlanjut terlahir ke dunia, dan dengan kesialan tersebut, para tikus tetap saja berkembang biak, tidak peduli anak mereka hidup kelaparan dan mati mengenaskan diatas aspal atau tidak mampu menyediakan tempat layak bagi mereka untuk bertahan hidup. Nampaknya manusia pun demikian.
Rasanya memuakkan melihat hewan hewan menjijikkan, terutama yang tinggal di got terpampang di depan wajahmu dengan usus terburai, menyisakan rasa lapar yang sebetulnya tidak begitu berkurang bagi orang seperti aku yang baru saja membeli ayam penyet untuk makan malam yang sangat terlambat ini. Bekerja seharian seperi sapi perah, hanya demi bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Aku ingat sesuatu.
Sewaktu kecil, nenekku sering berkata bahwa cilok yang dijual Mang Owow adalah cilok berisi daging tikus. Metode penjualan dengan memuluk sebilah kelontongan kayu sambil berteriak “Owowo Owow” menarik banyak anak kecil untuk merengek pada orangtua mereka untuk membelikan mereka santapan aci khas sunda tersebut. Nenekku tidak termasuk dari orangtua yang dermawan tersebut. Bagaimana mungkin harga cilok bisa begitu murah di tengah krisis ekonomi seperti ini? Kla itu tahun 1999, dan aku berusia enam tahun. Pasti dagingnya daging tikus, ujar nenekku. Aku mempercayainya hingga aku menamatkan sekolah dasar, dan semakin dewasa aku sadar, itu hanya taktik nenekku untuk tidak membeli cilok tersebut, karena, katakanlah, untuk membeli beras saja nenekku tak mampu.
Pikiranku beralih ke cilok. Di kota besar diluar tanah priangan, rasanya seumur-umur aku hojrah ke Jakarta, tidak pernah kulihat ada yang menjual cilok. Entah bagaimana ceritanya, aku merasa bahwa orang sunda sering sekali menyajikan berbagai kudapan yang terbuat dari tepung aci. Cilok. Cilor. Cireng. Cimol. Bahan yang sama diproses berbeda dan menghasilkan kudapan dengan rasa mirip tapi tidak sama. Berbagai metode memasak mulai dari menggoreng, mengukus hingga merebus digunakan, dengan tambahan bumbu sederhana. Jajanan aci begitu diminati. Bukan karena harganya murah, melainkan juga mengenyangkan dan cukup membuat pengkonsumsinya merasa perut mereka penuh lebih lama. Meskipun tentu saja, artinya berak akan lebih sulit dari biasanya.
Lamunanku diinterupsi dering notifikasi LINE.
hi, aku udh d rmh ini. Hati2 di jln dan kabari kalau sudah sampai rumah ya. ILY.
Aku hanya membaca teks tersebut dan memutuskan membalasnya nanti saja. Mungkin ketika sampai rumah, dan sudah makan, baru akan kubalas.
Membayangkan wajah Hans sepulang berlatih sepakbola membuat imajinasiku bergerak liar, menggali memori yang kuingat ketika terakhir kali datang ketika ia bertanding dengan klub kota lain. Pasti banjir keringat dan endorphin.
Sejak awal mengenalnya, aku merasa dia memiliki kedalam berpikir yang jarang kutemui di lingkungan sebayaku, meskipun ia berusia lebih muda dariku. Afeksi yang dia tunjukkan selalu stagnan. Rasanya aku sempat mengalami fase dimana aku merasa tidak nyaman disayang sedemikian rupa dan merasa tidak nyaman ketika mengetahui bahwa aku memiliki kapablitias untuk peduli pada manusia lain sebesar aku peduli pada Hans. Afeksiku padanya begitu besar, namun, menyadari bahwa kita dilahirkan sendiri dan akan mati sendiri, aku tidak pernah berharap banyak pada Hans, seperti halnya aku tidak pernah berharap banyak pada individu lain.
Beruntung sekali memiliki dia. Kami menjalani kehidupan berpasangan dengan santai, meskipun kamu tinggal di kota yang sama, kami jarang bertemu dikarenakan kesibukan pekerjaan masing-masing. Ada kalanya aku mengunjungi kontrakannya di wilayah Utara, dekat pantai dengan pemandangan pelabuhan--yang tentu saja tidak seromantis pantai wisata namun kusukai karena aku bisa membayangkan masa lalu ketika Batavia menjadi pusat perdagangan maritime di era kolonial--ketika merindukan eksperimen aneh dari kopi yang dia buat atau hanya .sekedar bangkitnya birahi. Demikian pula dengan Hans, ia sering menyempatkan waktu untuk datang ke kontrakanku yang lebih membosankan di wilayah Selatan, kurang lebih dengan alasan yang sama, menyalurkan nafsu dan eksperimen makanan yang sering kami buat bersama.
Aku merindukannya, dan kurasakan celanaku terasa agak sesak. Merindukan kontrakannya dengan pemandangan kolonial, juga tubuhnya yang tegap dan serpihan bulu wajahnya yang tipis. Rasa laparku yang mebuatku membeli ayam geprek sudah hampir sepenuhnya sirna, tergantikan oleh lapar akan hal lain. Aku membalas pesan singkatnya dan mengabari jika aku akan ke tempatnya sekarang juga. Aku memutuskan untuk naik bus dan berbalik arah, ke Utara.
II
Birahi memang membuat manusia bodoh. Tidak pernah terpikirkan aku akan hilang secepat ini. Di saat seperti ini. Aku merasa hangat dan kemapuan indera-inderaku semakin cepat. Dimulai dengan matinya rasa di kulitku. Aku merasa melayang, tida menyentuk benda padat apaun. Aku mati rasa. Perlahan, kemampuan melihat dan mendengarku juga menipis di saat bersamaan. Dengungan kencang yang kudengar setelah bunyi hantaman dan tulang yang patah serta daging terkoyak, kini semakin pelan. Aku menangkap beberapa kata yang disebutkan oleh orang-orang yang mengerumuniku. Ambulans, KTP, dan beberapa kata lain kudengar diteriakkan dengan riuh suara lalu lintas yang masih saja ramai meskipun tinggal dua jam lagi menuju tengah malam.Suara tersebut menyisakan dengung dengan frekuensi rendah yang akhirnya hanya kehampaan. Gelap, tidak ada suara.
Namun aku masih bisa mencium sesuatu. Ah. Ini indera yang saat ini tersisa. Bau polusi, mesin diesel, darah, dan keringat. Tidak, ini bau sayur lodeh yang nenekku buatkan ketika aku diejek dan berkelahi karena mereka menyebutku sebagai banci di Sekolah Menengah Pertama. Para manusia di barat berkata bahwa itu adalah konsep comfort food. Bau itu memudar, digantikan oleh bau kopi santan gula aren yang pernah Hans buatkan untukku. Orang lain tidak tahu kami sering bertemu, dan jika aku memang mati saat ini, Hans tidak akan datang ke pemakanku. Tidak ada Hans. Dan juga tidak ada keluarga yang membenciku hanya karena aku tidak birahi pada wanita.
Mati dengan hal konyol adalah salah satu opsi teratas di daftar hal yang tidak ingin kualami selama hidup. Dan kini aku akan mati konyol tertabrak bus, usus terburai seperti tikus keparat yang kulihat saban tadi, bonus dengan penis yang setengah tegak.
III
Layar bioskop menggelap, seraya menunjukkan foto seorang pria paruh baya dengan senyum yang tulus. Fatih Wiyono, begitulah tulisan yang terpampang di layar bioskop. Tidak seperti nama samara. Pria yang detk-detik terakhir kehidupannya baru ditonton oleh puluhan pasang mata yang merasa hampa akan hidup mereka dan memerlukan inspirasi atas kesengsaraan orang lain. Beberapa penonton terkikik, ada juga yang tidak tahu harus berbuat apa. Cringe Comedy, menjadi genre yang lumayan popular akhir-akhir ini.
Freya keluar bisokop dengan bergidik. Ia sadar, meskipun saat ini ia bisa menikah dengan siapapun atau mencintai siapapun, entah wanita, pria, atau robot sitetis, ia juga tidak punya siapa-siapa. Ia tidak tahu, siapa yang akan mengingatnya, atau menangisinya ketika ia mati mendadak.
‘Apakah aku harus menggadaikan memoriku juga agar orang lain mengingatku?’
Pikiran itu menggangunya selama sekian detik, karena ia tidak ingin mati tanpa dikenal banyak orang secara virtual. Beberapa orang memilih untuk membeli alat pengunduh memori, yang akan menyimpan data memori saat-saat sebelum mati untuk ditayangkan di bioskop Anamnesis, dimana cerita hidupmu adan ditayangkan secara cuma-cuma, dan kau akan diingat banyak orang.
Freya berbalik, melihat daftar nama samara yang memorinya akan ditayangkan di Anamnesis disertai dengan biografi singkat orang tersebut. Erwin Gunawan. Seorang pawang harimau jalanan yang mati karena terkunci dalam van bersama harimaunya selama berhari-hari, yang akhirnya menjadi santapan peliharaannya tersebut.
Menarik, pikir Freya.
Ia berjalan menuju studio 7 dimana memori Erwin akan diputar. Dan ternyata antrian masih panjang.
0 notes
Text
AFRICA SELATAN NO JAWA Victoria
Musuh bumi vs venus neptunus
KRISTUS KRISTEN (MAMCUNG)
Sapatra Robot cop kulit manusia kepala muka mancung banget singa harimau panda kelinci planet bumi hidung europa/spanyol dino Trek binatang kecil/besar lalat
Manucung new York colombia 2020
ISLAM (PESEK)
Diego Robot cop kulit manusia kepala muka jelek pesek nyamuk planet Venus dan planet neptunus hidung madagaskar sumatera papua binatang kecil/besar nyamuk
Hitam ungu manusia aquarium darah ungu crazy you family all jabar
Doyong Al city asgardia
500(500(1000)) aktif member
1.MOHAMAD AZHARI(APEL) NIGERIA NIGER WARNA-WARNI
2.ISEL FRICELLA(WORTEL) NIGERIA NIGER WARNA-WARNI
3.NAJIRUH(DISNEP)
4.FIRMUN(JEY MALIK)
5.TIU(IBU ADE)
6.SARAH
7.CINTA LAURA
8.YUN YUN(TOKO MARI)
9.HILDA
10.WANDA ASMIRANDAH
11.DINI SUTI
12.FIKRI SUTU (POHON APEL) BENIN
13.DANA SUTU (POHON KELINGKING) TOGO
14.IRFAN SUTU (POHON JERUK) GHANA
15.RIZKYA SUTU (POHON DELIMA) CORE D'VOIRE
16..DANI SUTU (POHON SIRSAK) LIBERYA
17.HUDA SUTU (POHON MANGGA) GUINEA
18.FIRMAN SUTU (POHON ANGGUR) SIERRA LEONE
19.ROBY SUTU (POHON MANGGIS) SENEGEL
20.DORY SUTU (POHON BELIMBING) BURKINA FASO
21.NAGANO SUTU (POHON NANAS) SWAZILAND
22.NAUVAL SUTU (POHON MARKISA) LESOTHO
23.MISTA SITI (POHON WORTEL) BENIN
24.RIRIN SITI (POHON SINGKONG) TOGO
25.SULISI SITI (POHON JENGKOL) GHANA
26.RISITA SITI (POHON PETE) CORE D'VOIRE
27.CUNAYA SITI (POHON TERONG) LIBERYA
28.SARI SITI (POHON BAWANG PUTIH) GUINEA
29.FINA SITI (POHON DAUN SIRIH) SIERRA LEONE
30.ANGGI SITI (POHON BAWANG MERAH) SENEGEL
31.SUSANTI SITI (POHON DAUN CERME) BURKINA FASO
32.MASAYU SITI (POHON DAUN TEH) SWAZILAND
33.NASTIA SITI (POHON DAUN KELAPA) LESOTHO
34.YUDA SATRIA (KELINGKING) SUDAN
35.RENDI SATRIA (JERUK) ETOPHIA
34.SAUR SATRIA (DELIMA) LIBYA
35.WARINO SATRIA (SIRSAK) MALI
36.DEO SATRIA (MANGGA) MAURITANIA
37.LAURENT SATRIA (ANGGUR) MAROKO
38.FAJAR SATRIA (MANGGIS) KAMERUN
39.DODO SATRIA (BELIMBING) CONGO
40.YORI SATRIA (NANAS) ANGOLA
41.TORRO SATRIA (MARKISA) AFRICA SELATAN
42.CINTA FITRI (SINGKONG) SUDAN
43.DEFA FITRI (JENGKOL) ETOHPIA
44.YUNI FITRI (PETE) LIBYA
45.TINAN FITRI (TERONG) MALI
46.CICI FITRI (BAWANG PUTIH) MAURITANIA
47.RENITA FITRIA (SIRIH) MAROKO
48.ALNINDA FITRI (BAWANG MERAH) KAMERUN
49.SASA FITRI (CERME) CONGO
50.TIKA FITRI (DAUN TEH) ANGOLA
51.SARAH FITRI (KELAPA) AFRICA SELATAN
52.NAJIRAH (OLAHRAGA)
53.FITRI FITRIA
54.JOKOWI DODO
55.DONALD TRUMP
56.TULOH
57.JALAL
58.HILMAN
59.SANDI
60.DONI
61.KEVIN
62.RIPAL
63.ENAR
64.ENUR
65.ALIF BINTANG
66.FIRMANSYAH
67.FAJAR
68.YUNI
69.TIA
70.SOROH
71.SURUH
72.VIA VALLEN
73.NIKITA WILLY
74.ADELE
75.ARIANA GRANDE
76.TAYLOR SWIFT
77.5 SECOND SUMMER
78.JUSTIN BIEBER
79.SELENA GOMES
80.DARA
81.HARRY POTTER
82.JHONE SENA
83.STEFAN WILLIAM
84.BERBIE JE
85.BERBIE MARGARETH
86.PINOKIO
87.DOZER
88.DOZUR
89.SAPATRA
90.SAPUTRU
91.BIBI
92.BUBU
93.BOBO
94.UWA
95.UWI
96.UWE
97.UWO
98.TAH
99.TUH
100.TEH
101.UMI
102.THE
103.YOU
104.I
105.AKU
106.KAMU
107.SUA
108.SUI
109.KURCACI
110.MAHKOTA
111.MAHKOTU
112.MOBIL
113.MOTOR
114.SEPEDA
115.SCUTEER
116.SEPATU RODA
117.SEPATU SEPAK BOLA
118.SENDAL
119.SENDAL KELAPA TALI
120.SENDAL JEPIT
121.KOPER AZORA
122.KOPER KONPER
123.KOPER DADA
124.TAS
125.TAS GENDONG
126.TAS MILO
127.TAS DORONG
128.TAS FIKIR
129.TAS RORO
130.TOPI
131.TOPI GILA
132.TOPI BULAT
133.TOPI DIDI
134.TOPI DUDU
135.TOPI DEDE
136.TOPI DODO
137.SAPU TANGAN
138.SAPU TANGAN 2
139.JAKET TEBEL
140.CELANA JAKET TEBEL
141.CELANA JAKET TEBEL BANGET
142.BAJU TEBEL
143.CELANA KECIL TEBEL
144.JAKET TIPIS
145.CELANA JAKET TIPIS
146.CELANA JAKET TIPIS BANGET
147.BAJU TIPIS
148.CELANA KECIL TIPIS
149.NAMA
150.NAMA PANGGILAN
151.APARTEMENT
152.BANDARA KAPAL TERBANG
153.JALAN MELAYANG
154.JALAN TOL LEBAR
155.KOMPLEX AMERICA SERIKAT
156.KOMPLEX AMERICI SERIKIT
157.KOMPLEX AMERICU SERIKUT
158.KOMPLEX AMERICE SEREKET
159.KOMPLEX AMERICO SOROKOT
160.DAUN APEL
161.DAUN KELINGKING
162.DAUN JERUK
163.DAUN DELIMA
164.DAUN SIRSAK
165.DAUN MANGGA
166.DAUN ANGGUR
167.DAUN MANGGIS
168.DAUN BELIMBING
169.DAUN NANAS
170.DAUN MARKISA
172.DAUN SINGKONG
173.DAUN JENGKOL
174.DAUN PETE
175.DAUN TERONG
176.DAUN BAWANG PUTIH
177.DAUN SIRIH
178.DAUN BAWANG MERAH
179.DAUN CERME
180.DAUN TEH
181.DAUN KELAPA
182.MANUSIA BIASA
183.MANUSIA KEREN
184.MANUSIA BELAGU
185.MANUSIA BAIK
186.MANUSIA GALAK
187.MANUSIA SPANYOL
188.MANUSIA FRANCIS
189.MANUSIA ARABIC
190.MANUSIA KOTA AL CITY DOZER
191.MANUSIA KOTA AL CITY DOZUR
192.MANUSIA LUAR BIASA
193.MANUSIA MANCUNG
194.MANUSIA MANCUNG BANGET
195.LOVE
196.LOVE HATI
197.BAHAS INGGRIS
198.SPEAK ENGLISH
199.BAHASA INDONESIA
200.BAHASA MELAYU
201.SANUSI
202.RENDI
203.JHONSON
204.SHARTOP
205.WENDI
206.WADENG
207.RENO
208.HIJOP
209.BABANG
210.JUNKEY
211.JONO
212.TUYU
213.REDO
214.GIO
215.NOR
216.ZON
217.BOH
218.JOKONG
219.KOPKOP
220.HUGHUGING
221.REN
222.TUK
223.WERWERO
224.REDREDO
225.WAWAU
226.WARET
227.WAROU
228.WASOP
229.WANI
230.WADUH
231.SITI
232.SANIA
233.FAJAR HENDRA
234.LOPAH
233.YUNAJI
234.TURERI
235.DODO
0 notes
Text
[TRANS-INDONESIA] Semua Tentang Drama tvN Hotel Del Luna
PENDAHULUAN DAN SINOPSIS
KONSEP
PETA KARAKTER
DESKRIPSI KARAKTER
PENAMPILAN SPESIAL (CAMEO)
Oh Ji Hoo sebagai Ayah Goo Chan Sung (Episode 1)
Lee Jun Ki sebagai Kandidat 1 General Manager (Episode 3)
Lee Si Eon sebagai Kandidat 2 General Manager (Episode 3)
Kim Jun Hyun sebagai Kim Jun Hyun (Episode 6)
Lee Yi Kyung sebagai Yu Oh (Episode 6)
Pyo Ye Jin sebagai Jung Jeon (Episode 6)
Nam Da Reum
Sulli (Episode 9)
KLIEN HOTEL
RATING
Episode 1 (13 Juli 2019) Nasional 7,327% | Seoul 7,749%
Episode 2 (14 Juli 2019) Nasional 7,633% | Seoul 8,857%
Episode 3 (20 Juli 2019) Nasional 8,281% | Seoul 9,478%
Episode 4 (21 Juli 2019) Nasional 7,736% | Seoul 9,024%
Episode 5 (27 Juli 2019) Nasional 7,023% | Seoul 7,883%
Episode 6 (28 Juli 2019) Nasional 8,701% | Seoul 9,949%
Episode 7 (3 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 8 (4 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 9 (10 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 10 (11 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 11 (17 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 12 (18 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 13 (24 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 14 (25 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 15 (31 Agustus 2019) Nasional % | Seoul %
Episode 16 (1 September 2019) Nasional % | Seoul %
Menempati peringkat ke-4 ‘episode 1 drama tvN dengan jumlah penonton terbanyak’
Mr. Sunshine - 8,9%
Boyfriend - 8,7%
Memories of Alhambra - 7,5%
Hotel Del Luna - 7,3%
Goblin - 6,9%
Reply 1988 - 6,7%
Episode 1-6 :
Menempati peringkat pertama diantara channel-channel TV lainnya di waktu tayang yang sama, bahkan termasuk stasiun TV publik (tidak berbayar, berbeda dengan stasiun TV kabel seperti tvN yang berbayar).
Persebaran penonton:
Episode 1 : usia 20-49 tahun (rata-rata 4,8% dan puncak 6,4%)
Episode 2 : usia 20-49 tahun (rata-rata 5,9% dan puncak 6,8%)
Episode 3 : usia 20-49 tahun (rata-rata 6,5% dan puncak 6,9%)
Episode 4 : usia 20-49 tahun (rata-rata 6,4% dan puncak 7,1%)
Episode 5 : usia 20-49 tahun (rata-rata 5,7% dan puncak 6,8%)
Episode 6 : usia 20-49 tahun (rata-rata 7,4% dan puncak 8,3%)
Episode 7 :
Episode 8 :
Episode 9 :
Episode 10 :
Episode 11 :
Episode 12 :
Episode 13 :
Episode 14 :
Episode 15 :
Episode 16 :
PREVIEW
Episode 1
Ketika bulan menampakkan dirinya, bisnis rahasia dimulai! Di tengah Myeongdong terdapat Hotel Del Luna, sebuah bisnis milenial yang hanya melayani pelanggan khusus. Presiden hotel Jang Man Wol yang bermukim disana kemudian memilih manajer hotel elit Goo Chan Sung sebagai General Manager hotel baru mereka dan memberinya hadiah ulang tahun yang spesial….
Episode 2
Goo Chan Sung diperkenalkan pada dunia hantu! Meskipun direkrut oleh hotel terbaik di dunia, dia khawatir hantu-hantu akan mengikutinya setiap kali dia bersuara atau berpandangan dengan mereka. Chan Sung kemudian menghubungi Hotel Del Luna untuk dapat bernegosiasi dengan CEO Jang Man Wol, namun dia ditugaskan untuk melakukan sebuah misi rahasia bahkan sebelum dia mengetahuinya... misinya tidak lain dan tidak bukan adalah menangkap seekor harimau?!
Episode 3
“Aku menjadi penasaran tentang kamu... dan hotel ini.” Dalam mimpi Chan Sung, dia melihat seorang wanita yang mirip Man Wol. Meskipun dia penasaran tentang cerita dibalik Del Luna dan masa lalu Man Wol, para pegawai terlihat seakan merahasiakannya. Saat Goo Chan Sung merasa kecewa setelah mengetahui bahwa dia adalah pilihan ke-3 diantara semua kandidat General Manager, seorang gadis SMA yang telah meninggal akibat terjatuh dari jembatan penyeberangan muncul di depannya dalam wujud hantu!!
Episode 4
“Goo Chan Sung, jagalah aku.” Man Wol telah menyatakan agar Chan Sung yang semakin dia sukai menjaga dirinya! Sama seperti hati Man Wol yang sedikit demi sedikit terbuka pada Chan Sung, daun tumbuh di pohon tua yang sudah lama layu tersebut, membuat Man Wol menjadi sangat bingung akan perubahan yang terjadi. Man Wol dan pegawai-pegawai Del Luna yang berpikir bahwa peristiwa tersebut terjadi akibat Chan Sung kemudian membuat suatu rencana untuk mengusir Chan Sung... Ketika itu, kunci pintu kamar nomor 13 terbuka!
Episode 5
“Goo Chan Sung, aku tidak bisa menyetujui pernikahanmu.” Seorang pengantin wanita yang telah meninggal datang berkunjung ke Hotel Del Luna. Melihat bagaimana Chan Sung melayani hantu dengan baik dan berbakti, suasana hati Man Wol akhirnya berubah. Sementara itu, sebuah kantong sulaman berwarna merah yang digunakan sebagai umpan untuk memancing seorang pengantin pria bagi pengantin wanita yang telah meninggal itu, terjatuh di taman. Setiap manusia hidup yang menemukan kantong itu harus menjadi pasangan hidup pengantin wanita yang telah meninggal tersebut.. Laki-laki yang menemukan kantong itu tidak lain dan tidak bukan adalah.....!
Episode 6
“Wanita itu, apakah dia cantik?” Man Wol sedang bersemangat untuk mengunjungi tempat yang sedang hits bersama dengan Chan Sung. Namun dia sangat amat cemburu setelah mendengar dari Sanches bahwa Chan Sung telah bertemu dengan mantan pacarnya... Sementara itu seorang raja yang telah mati (hantu) telah check in di Hotel Del Luna. Meskipun Man Wol dan pegawai-pegawainya telah dengan setia melayani pelanggan VVIP ini, identitas asli hantu raja perlahan-lahan akan terkuak....!
Episode 7
“Goo Chan Sung, aku dulunya adalah seorang yang mengerikan.” Hantu yang melarikan diri dari kamar nomor 13 telah mulai menyakiti para lelaki melalui ‘tayangan video’. Target yang ditetapkan oleh hantu kamar nomor 13 semakin lama semakin mengerucut, Chan Sung kemudian secara sukarela menjadi umpan untuk memancing dia kembali...... Sementara itu, Man Wol secara keetulan bertemu dengan seorang wanita dengan muka yang sama seperti ‘Song Hwa’, seseorang yang memiliki hubungan buruk dengannya di masa lalu. Wanita yang sedang tersenyum kepada Chan Sung itu tidak lain dan tidak bukan adalah mantan pacar Chan Sung, Lee Mi Ra?!
POSTER
Poster Teaser
Poster Grup Bagian 1
Poster Karakter Bagian 1
Poster Karakter Bagian 2
Poster Grup Bagian 2
OST
Part 1 - Monday Kiz & Punch - Another Day
youtube
Part 2 -
Part 3 -
Part 4 -
Part 5 -
Catatan
Penulisan ‘Hotel Del Luna’ tidak tepat dalam bahasa Spanyol. Luna merupakan klausa kata benda perempuan, sehingga yang benar adalah ‘Hotel De La Luna’ atau ‘Hotel D’Luna.’
Syuting dimulai pada akhir Maret karena banyak CG (Computer Graphic) yang harus dikerjakan.
CG dilakukan oleh Digital Idea, perusahaan efek visual terbesar di Asia yang telah membuat film-film blockbuster domestik dan internasional (“Spider-man Far From Home”, “Pokémon Detective Pikachu”, “Memories of the Alhambra”, “Bohemian Rhapsody”, “Mr. Sunshine”, “Rampage”, dan lain-lain), serta baru saja mendapat penghargaan Technical Award di Penghargaan Seni Baeksang ke-55 untuk “Memories of the Alhambra”.
Lee Ji Eun kembali membintangi drama tvN 1 tahun 3 bulan setelah “My Mister”.
Yeo Jin Goo kembali membintangi drama tvN 5 bulan setelah “Crowned Clown”.
Lee Ji Eun dan Jeong Dong Hwan kembali bekerja dalam proyek yang sama setelah “You’re The Best Lee Soon Shin” 6 tahun lalu.
Diterjemahkan oleh: All About IU
Sumber:
https://n.news.naver.com/entertain/article/014/0004255273?lfrom=twitter … https://n.news.naver.com/entertain/article/144/0000615935?cluid=enter_201906151000_00000006 … https://n.news.naver.com/entertain/article/609/0000130911?lfrom=twitter http://m.xportsnews.com/?ac=article_view&entry_id=1128900#_enliple http://www.digitalidea.co.kr/myboard/vfx https://namu.wiki/w/%ED%98%B8%ED%85%94%20%EB%8D%B8%EB%A3%A8%EB%82%98 http://program.tving.com/tvn/hoteldelluna/14/Board/List
0 notes